Sejarahwan Indonesia Bonnie Triyana dan Romo Benny Susetyo. (Foto: Dok. Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) disebut sebagai dalang dan aktor utama dalam menghapus cita-cita reformasi yang telah dibangun sejak runtuhnya pemerintahan orde baru, pada tahun 1998.
Sejarahwan Indonesia Bonnie Triyana mengatakan, Jokowi juga mematahkan harapan masyarakat dalam konteks kehidupan adil dan sejahtera, sesuai dengan makna yang tertuang pada Pancasila sebagai ideologi bangsa.
"Saya lihat Jokowi menghapus harapan, memupuskan harapan kita, cita-cita kita untuk menegakkan tujuan dan juga yang apa kita inginkan pada masa reformasi," kata Bonnie dalam diskusi Catatan 26 Tahun Gerakan Redormasi yang bertajuk `Antara Kenyataan dan Harapan` di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
Selain itu, dikatakan Bonnie, Jokowi dan keluarga jelas mempraktikkan sistem demokrasi yang bobok yakni korupsi, kolusi dan nepotisme.
"Praktik-praktik seperti kolusi, korupsi dan nepotisme yang dulu kita sumpah serapahi ternyata dengan telanjang dipraktikkan dan itu pusatnya ada di Presiden Jokowi dan keluarganya," kata dia.
Untuk publik ketahui, selain Bonnie dalam acara diskusi tersebut turut menghadirkan Guru Besar Ilmu Politik Unpad, Prof Muradi dan Doktor Komunikasi Politik dan Stafsus Ketua Dewan BPIP, Romo Antonius Benny Susatyo.
Selain itu, banyak masyarakat yang hadir dalam diskusi itu yang terdiri dari akademisi, aktivis 98, mahasiswa, dan masyarakat sipil.
KEYWORD :
Jokowi 26 tahun reformasi Bonnie Triyana aktivis 98